Saringan Kopi: Jenis, Fungsi, dan Pengaruhnya pada Rasa Kopi

Bicara soal menyeduh kopi atau teknik manual brew tentu banyak hal yang bisa dibahas. Mulai dari kopi yang digunakan, teknik penyeduhan, alat penyeduhan yang digunakan, sampai saringan dari alat yang digunakan juga bisa jadi bahan yang dikulik. Karena setiap variabel tersebut punya potensi mempengaruhi aroma dan rasa pada hasil seduhan kopinya. 

Kali ini kita coba ulas soal masing-masing kelebihan dan kekurangan dari alat penyeduhan manual brew dan penyaring ampas kopinya.

Melansir Otten Coffee, aspek-aspek yang sering diperhatikan dalam menyeduh kopi yakni:

1. Aroma. Wangi kopi yang ada pada secangkir kopi yang kita dinikmati. Semakin segar biji kopi, semakin kaya pula aroma yang kamu cium.
2. Acidity. Tingkat keasaman yang dirasakan ketika meminum kopi, rasa asam yang menyenangkan menyerupai rasa buah.
3. Clarity. Kejelasan dari rasa asam yang kita cicipi pada kopi. Tidak tertutupi dengan rasa yang tidak menyenangkan seperti “papery”. 
4. Body. Tekstur rasa kopi di dalam mulut. Biasanya terasa seperti tipis, lembut, kental, berat. Analoginya seperti minum air putih dan susu/sirup.
5. Sweetness. Kualitas rasa manis ini sering menjadi indikator rasa enak dari kopi. Rasa manis pada kopi seperti karakter manis dari rasa buah. 
6. Aftertaste. Rasa yang tertinggal di mulut ketika kopi diteguk kemudian ditelan. Apakah meninggalkan rasa pahit yang tidak menyenangkan atau menyenangkan. Dan durasinya panjang atau sebentar. 

Saringan kopi akan mempengaruhi keenam variabel-variabel tersebut. Apa saja jenis saringan kopinya?.

Baca Juga: Roasting Kopi Manual Pakai Wajan? Ini Tips & Trik Agar Hasilnya Nikmat

Jenis-Jenis Bahan Saringan Kopi

1. Kertas (Paper Filter)

Pertama, karakter kopi yang dihasilkan. Saringan kopi berbahan kertas adalah jenis bahan saringan kopi yang sering digunakan oleh para pemula sampai para senior di industri kopi. Tipe kertas ini menghasilkan kopi yang lebih bersih, light body, lebih bright.

Karena karakter dari bahan kertas ketika digunakan untuk menyeduh kopi memiliki kecenderungan menghasilkan clarity yang tinggi sehingga kopi menjadi lebih bersih, body yang light secara umum sehingga memungkinkan untuk mengulik lebih dalam dari sisi gilingan kopi (grind size), dan tingkat acidity yang cukup kompleks dan terang (bright) sehingga kita bisa lebih jelas merasakan rasa asam pada kopinya. 

Kedua, dampak lingkungannya. Ada dua tipe bahan kertas saringan kopi yang biasanya digunakan. Ciri yang membedakan dari warnanya, ada yang warna putih dan warna coklat. Warna putih artinya sudah mengalami proses pemutihan yaitu, pencampuran zat kimia klorin (oxygen-bleaching) sehingga warna kertas menjadi putih. Kelebihan filter ini adalah rasa kertas yang digunakan tidak akan bercampur ke hasil seduhan.

Filter kertas ini memiliki kelemahan, yaitu dapat mencemari lingkungan karena adanya proses bleached. Sedangkan yang berwarna coklat, unbleached, natural. Karena memang tidak melalui proses pemutihan secara kimiawi. Warna cokelat pada kertas penyaring kopi ini tanpa mendapat sentuhan pemutih dan asli dari bahan dasarnya.

Melansir My Best dan Otten Coffee, kelebihan dari paper filter ini adalah lebih ramah lingkungan (eco-friendly), kelemahannya lebih papery. Aroma kertasnya lebih kuat dan jika tidak disiram air panas (rinsing) berkali-kali pada suhu tinggi, aroma kertasnya bisa mempengaruhi hasil seduhan kopinya.

Ketiga, aspek ekonomisnya. Jenis paper filter harganya bervariasi tergantung merk yang dipakai. Biasanya ada dua merek yang memiliki kualitas yang baik, yaitu Hario dan Cafec. 

Rekomendasi alat yang bisa digunakan: V60 Dripper, Kalita Dripper, Aeropress, Clever Dripper dan Chemex 

2. Kain (Cloth Filter)

Pertama, karakter kopinya. Ada karakter rasa yang dipengaruhi oleh saringan berbahan kain. Karakter dari saringan bahan kain akan menyerap minyak kopi dan beberapa senyawa rasa lainnya. Namun hasil akhirnya, rasa kopi akan lebih ringan tapi tidak seringan dibandingkan dengan paper filter, selain itu rasanya yang juga masih kompleks.

Jadi selama kita bisa memaksimalkan ekstraksi pada proses penyeduhan tentu tidak jadi masalah. Mungkin, karena kain memiliki serat yang tidak sehalus kertas, sehingga memungkinkan hasil ekstraksi kopinya akan lebih cepat. Efeknya rasa kopi akan terasa lebih asam. Oleh karena untuk mengoptimalkan rasa kopi yang kita seduh, bisa dengan cara lebih menghaluskan grind size kopinya. 

Kedua, secara dampak lingkungan. Saringan kopi dari bahan kain, cenderung lebih fleksibel dan eco-friendly serta sederhana untuk peminum kopi yang ingin menyaring ampas kopinya tanpa harus mengeluarkan uang lebih atau mengganti saringan kopinya setiap kali menyeduh kopi seperti paper filter.

Tapi kelemahannya ada pada ketahanan dari bahan kain tersebut, karena kelemahan bahan kain ada noda yang tertinggal dari proses penyeduhan kopi. Sedikit tips untuk mengantisipasi noda yang tertinggal adalah merendamnya dengan air panas agar nodanya terangkat. 

Ketiga, dari aspek ekonomis. Secara aspek ekonomis cukup terjangkau, ditambah keuntungannya tidak perlu sering diganti. Namun, yang perlu dipertimbangkan adalah perihal perawatan yang sudah dijelaskan.

Baca Juga: Pour Over V60: Teknik, Rasio, Blooming, dan Alatnya

3. Metal (Stainless)

Pertama, karakter kopinya. Bahan saringan kopi metal atau stainless menghasilkan Karakter rasa dengan body yang tebal, kopinya lebih berminyak karena minyaknya tidak tersaring oleh saringan kopi berbahan metal. Jadi untuk mencari karakter hasil seduhan kopi yang bright, clarity, dan clean aftertaste cukup sulit dengan penyaring kopi berbahan metal. Karena yang dihasilkan kebalikannya, intens, bold, dan aromatic.

Seperti kopi tubruk, tapi disaring. karena minyaknya masih tertinggal. Cocok untuk penikmat kopi tubruk yang tidak ingin ada ampasnya, bisa disaring dengan metal dripper. Karena hasil seduhan kopinya masih  yang bold dan rich.  

Kedua, aspek lingkungannya. Kelebihannya tentu eco-friendly dan lebih mudah perawatan daripada berbahan kain. 

Ketiga, aspek ekonomisnya. Tentu harganya terjangkau dan masih dipakai berkali-kali. Perawatan cukup dibilas hingga bersih dan bisa digunakan kembali. Cocok untuk home brewer yang mengedepankan aspek simplicity dan suka kopi yang bold dan masih kompleks. 

4. Keramik (Reusable Filter Housing)

View this post on Instagram

A post shared by coffee roastery, coffee beans, coffee powder (@empocoffee)

Pertama, karakter kopi yang dihasilkan dari penyaring berbahan keramik. Ceramic Reusable Coffee Dripper, sebuah inovasi yang menarik Karakter kopi hasil seduhan menggunakan penyaring tersebut cenderung seimbang, jernih, dan bisa pula kompleks sesuai dengan jenis seduhan kopi, kopi yang digunakan, suhu air, dan gilingan kopi yang digunakan. Tipe saringan kopi berbahan keramik relatif jarang dibahas padahal bisa menambah variabel suhu & flow. mengutip dari Otten Coffee.

Kedua, dari aspek lingkungannya. Ceramic Reusable Coffee Dripper tergolong ramah lingkungan karena bisa digunakan berkali-kali. Karena tema yang diusung oleh alat tersebut adalah zero waste dan tidak perlu menggunakan penyaring tambahan seperti kertas. Dan yang terpenting juga mudah dibersihkan.

Ketiga, dari aspek ekonomis. Alat ini tergolong memiliki harga yang lebih tinggi dari yang lain. Karena kategorinya two in one, dripper sekaligus penyaringnya. Karena mampu mengekstraksi rasa secara menyeluruh di tiap lapisan bubuk kopi, hal ini karena 50 lubang halus mikro yang menyaringnya. Nyaris sempurna menyaring ‘minyak’ pada kopi. Sehingga bisa jadi alternatif variasi alat seduh yang bisa kamu eksplorasi. 

Baca Juga: Teknik Manual Brew Coffee: Grind Size, Temperature, Time, Pouring

Perbandingan Dampak Aspek Kesehatan dan Lingkungan

1. Dampak Terhadap Kesehatan

Melansir Grid.id, karakter kopi yang masih meninggalkan minyak yang tinggi ketika diseduh yaitu mengandung Cafestol & Kahweol (minyak kopi). Hal itu berpotensi meningkatkan kolesterol jika berlebih.

Kandungan Cafestol dan kahweol adalah diterpena alami (minyak kopi) terutama jika diseduh tanpa disaring seperti kopi rebus, dan dapat meningkatkan kadar kolesterol darah, tetapi juga memiliki efek antioksidan dan antikarsinogenik yang bermanfaat bagi kesehatan hati dan perlindungan sel tubuh.

Sedangkan, penyaringan dengan kertas dan kain, dapat mengurangi kadar senyawa ini, sehingga mengurangi potensi efek kolesterol tinggi.

2. Dampak Terhadap Lingkungan

Hal ini dilihat dari sisi penggunaan jumlah saringan kopi. Jika dibandingkan antara saringan kertas dengan kain, metal, dan keramik tentu saringan kertas menghasilkan lebih banyak waste karena digunakan sekali pakai.

Sehingga membutuhkan lebih banyak produksi dan limbah yang dihasilkan juga lebih banyak. Jadi dari perspektif ramah lingkungan kain, metal, dan keramik cenderung lebih baik karena zero waste dan eco-friendly. Hal ini cocok untuk para penikmat kopi yang memiliki perhatian lebih terkait sustainability.

Namun, solusi lain bisa menggunakan paper-filter yang natural, jika memang ingin mengeksplorasi rasa kopi dari teknik seduhan. 

Baca Juga: Portafilter Kopi: Panduan Lengkap untuk Espresso Sempurna

Belanja Kopi di Empo Coffee Roastery

Jadi sudah paham kan empo people terkait pembahasan saringan kopi kali ini? Bagimana pendapat kalian? diskusikan bersama kami via WA dengan klik gambar di bawah!